Rabu, 08 Mei 2013

Tulus

Ketika aku sendiri
bayangmu selalu muncul
setelah kubaca berulang
ternyata rasa itu masih membekas 
di ingatanku
Munafik rasanya jika aku mengatakan
aku sudah lupa
karena setelah mengatakan,
bayangmu selalu muncul
cukup seperti itu
aku sudah tau jawabmu
Tidak dan tersenyum
cukup merobek hatiku
menembus palung
hingga tersungkur
Aku berpikir berulang-ulang
mungkin itu pantas aku dapat
bagai punuk merindukan bulan
sangat beda
Namun suatu hari
kala aku mengingat masa itu
dan aku juga mengingat jawabmu
aku sudah tak sakit lagi,
karena cinta dan kasih sayang yang aku beri
kepadamu jauh lebih besar dari rasa sakitku
Untuk itu, aku tak pernah menyesal mengenalmu 
dan aku tak pernah menyesal menyayangimu
Hingga saat ini, rasa itu masih tertanam
di hati dan ingatanku

Sabtu, 04 Mei 2013

Satu Cinta Sampai di Surga

Ayah..
aku kangen ayah
aku ingin memelukmu, yah.
aku ingin menari bersama ayah.
aku ingin bercerita pada ayah..
Ayah...,
andai kau disini
akan kupeluk erat dirimu sebelum kau pergi
andai aku pernah merasakan kasih sayangmu,
betapa bahagianya aku.
Andai juga kau tahu.,
aku selalu menangis jika mengingat tentangmu.
Ayah..,
tak bisakah kau hentikan air mata ini?
tak bisakah kau hapus air mata ini?
tak bisakah kau mengganti air mataku dengan bahagia yang kau beri?
Ayah.,
satu hal yang ingin aku ungkapkan kepadamu
Aku kangen ayah dan aku sayang ayah
Walaupun kita belum bertemu sekalipun,
aku yakin.,
kau selalu mengawasiku dari jauh....

Beda

Kelak, kebahagiaan pasti menghampiriku. 
mungkin saat ini aku kurang beruntung untuk mendapatkan itu. 
aku kurang beruntung untuk mendapatkan apa yang temanku dapatkan.
Beda..., 
ya sungguh beda. 
aku selalu berbeda dari mereka. kasih sayang, uang, cinta., sampai kebahagiaan. 
jauh berbeda dari teman-temanku. sejak kecil., kasih sayang ibu saja. 
sedangkanmereka? . 
Terkadang aku iri dengan mereka. mereka seperti itu, kenapa aku seperti ini?. 
Kalau boleh aku protes, kenapa Allah mengambil papaku? 
Kenapa Allah tidak mengijinkan aku untuk bahagia dengan keluarga kecilku? 
Apa yang sedang Allah rencanakan dibalik semua ini?
Tak perlu dan tak selayaaknya dijawab. 
Cukup memandang langit, mengerutkan dahi, dan aku temukan jawabnya..